Senin, 12 Januari 2015

Phototransistor

robotikauns.net | Phototransistor adalah sebuah transistor yang kaki basisnya (B) terbuka dan terbuat dari komponen photoconductive sehingga fungsi kaki basis dapat diatur berdasarkan besarnya intensitas cahaya yang diterima pada bagian photoconductive tersebut.


Gambar 1. Phototransistor


Gambar 2. Perbandingan simbol transistor & phototransistor

Apabila gambar simbol transistor dan phototransistor dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa perbedaannya adalah terletak pada kaki basis (B). Kaki basis pada phototransistor tidak ditampilkan, karena seperti telah penulis sampaikan di atas bahwa fungsi kaki basis pada komponen phototransistor dikendalikan berdasarkan ada atau tidaknya berkas cahaya yang mengenai permukaan berbahan photoconductive, yang berada pada kaki basisnya.

Cara Kerja Phototransistor
Dengan memperhatikan gambar3 dibawah, cara kerja phototransistor dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada saat photo transistor tidak menerima cahaya, maka phototransistor tidak aktif, sehingga aliran arus listrik (I) tidak mengalir dari kaki collector (C) menuju kaki emitter (E) atau VCE = 0 volt.

2. Pada saat photo transistor menerima cahaya, maka phototransistor aktif, sehingga aliran arus listrik (I) mengalir dari kaki collector (C) menuju kaki emitter (E) atau VCE > 0 volt.


Gambar 3. Untai aplikasi phototransistor

Phototransistor Pada Untai Pembagi Tegangan
Penggunaan komponen phototransistor pada umumnya adalah sebagai salah satu komponen dalam membangun suatu rangkaian sensor pendeteksi cahaya (sensor optik). Dalam untai sebuah sensor cahaya (yang menggunakan phototransistor), biasanya phototransistor dirangkai dengan resistor (resistor tetap) untuk membuat untai pembagi tegangan yang tampak seperti pada gambar 4 dan gambar 5 berikut:


Gambar 4. Phototransistor pada untai pembagi tegangan (A)


Gambar 5. Phototransistor pada untai pembagi tegangan (B)

Gambar 4 dan gambar 5 di atas, keduanya merupakan untai pembagi tegangan, dimana kedua untai tersebut menggunakan komponen phototransistor sebagai pengatur nilai tegangan keluaran (Vout) masing-masing untai, yaitu sebagai pendeteksi cahaya. Kemudian apabila kita cermati, perbedaan kedua untai pembagi tegangan di atas terletak pada penempatan komponen phototransistor yang digunakan. Pada gambar 4, phototransistor dipasang mendekati tegangan input +5 volt. Sedangkan pada gambar 5, phototransistor dipasang mendekati tegangan ground (GND). Perbedaan peletakan komponen phototransistor ini akan menghasilkan kondisi tegangan keluatan (Vout) yang berbeda untuk masing-masing untai pembagi tegangan. Untuk lebih jelasnya, silakan menyermati keterangan yang ada di samping masing-masing gambar untai di atas!

Kondisi tegangan output untai pembagi tegangan adalah yang dideteksi oleh komponen pemroses (IC logic atau mikrokontroler) apabila untai tersebut difungskan sebagai sensor pendeteksi cahaya sebuah sistem otomatis.



Sumber Pustaka:
Taufiq Dwi Septian Suyadhi, 2014, "Phototransistor", Robotics University



About the Author

Taufiq D.S. Suyadhi

Author & Editor

Berbagi itu indah dan berpahala, insyaAllah

2 komentar:

  1. untuk menetukan kaki emitor dan kolektor pada fototransistor apakah caranya sama dengan menentukan kaki2 pada transistor?

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Ricky: ada 2 kemungkinan cara mengetahui kaki kolektor & emitor pada komponen phototransistor.

      1. Dengan cara diuji menggunakan multimeter.
      Hubungkan kaki-kaki transistor pada pena multimeter. Kemudian dekatkan bagian optik phototransistor pada cahaya (lampu atau senter). Kemudian lihat pada multimeter (saya menggunakan multimeter analog), jika jarum diam di sebelah kiri, ubah peletakan pena multimeter pada kedua kaki phototransistor. Jika sudah, dekatkan kembali phototransistor pada sumber cahaya dan amati kembali jarum pada multimeter, jika jarum menunjuk pada angka/nilai tertentu itu tandanya komponen transistor dalam kondisi baik dan kaki phototransistor yang terhubung dengan pena merah (+) multimeter adalah kaki kolektor. Sehingga kaki phototransistor yang lainnya adalah kaki emitor.

      2. Dengan trial-error
      Pasangkan phototransistor pada sistem elektronik yang menggunakannya, kemudian beri cahaya pada bagian optik phototransistor, apabila sistem bekerja seperti yang diharaokan, maka itu artinya pemasangan komponen phototransistor sudah benar (peletakan kaki kolektor-emitor sudah benar). Jika sistem tidak bekerja sesuai harapan, maka itu artinya pemasangan phototransistor masih salah (peletakan kaki kolektor-emitor salah), sehingga hal yang harus dilakukan adalah mengubah posisi pemasangannya.

      Demikian. Terima kasih

      Hapus

robotikaUNS.net hanya mengizinkan komentar yang berkualitas.

 

Robotika UNS © 2015 - Supported by ET | Designed by Templateism.com | Plugins By MyBloggerLab.com